Babirusa
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Babirusa | |
---|---|
Spesimen Babirusa di Museum Sejarah Alam Field, Chicago | |
Status konservasi | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kingdom: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Mammalia |
Ordo: | Artiodactyla |
Famili: | Suidae |
Genus: | Babyrousa Perry, 1811 |
Species | |
Babyrousa babyrussa Babyrousa bolabatuensis Babyrousa celebensis Babyrousa togeanensis |
Binatang yang pemalu ini bisa menjadi buas jika diganggu. Taringnya panjang mencuat ke atas, berguna melindungi matanya dari duri rotan. Babirusa betina melahirkan satu sampai dua ekor satu kali melahirkan. Masa kehamilannya berkisar antara 125 hingga 150 hari. Bayi babirusa itu akan disusui selama satu bulan, setelah itu akan mencari makanan sendiri di hutan bebas. Selama setahun babirusa betina hanya melahirkan satu kali. Usia dewasa seekor babirusa lima hingga 10 bulan, dan dapat bertahan hingga usia 24 tahun.
Mereka sering diburu penduduk setempat untuk dimangsa atau sengaja dibunuh karena merusak lahan pertanian dan perkebunan. Populasi hewan yang juga memangsa larva ini kian sedikit hingga termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi. Jumlah mereka diperkirakan tinggal 4000 ekor dan hanya terdapat di Indonesia.
Sejak tahun 1996 hewan ini telah masuk dalam kategori langka dan dilindungi oleh IUCN dan CITES. Namun masih sering dijumpai perdagangan daging babirusa di daerah Sulawesi Utara. Karena itu, pusat penelitian dan pengembangan biologi LIPI bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat beserta Departemen Kehutanan dan Universitas Sam Ratulangi mengadakan program perlindungan terhadap hewan langka ini. Perlindungan tersebut meliputi pengawasan habitat babirusa dan membuat taman perlindungan babirusa di atas tanah seluas 800 hektare.
Karakteristik
- Perbedaan antar jenis Babirusa ini terletak pada ukuran, rambut, tengkorak dan gigi[1].
- Terdapat gigi taring pada jantan, taring ini tumbuh dari rahang atas menembus hidung dan melengkung[1]. Fungsi dari taring ini belum diketahui dengan pasti, karena struktur taring ini sangat rapuh sehingga tidak dapat digunakan untuk pertarungan antar jantan[1].
- Bersifat omnivora, hewan ini mengkonsumsi daun, akar, buah, hewan invertebrata dan hewan kecil vertebrata
- Babirusa mencapai tingkat kematangannya pada umur 5-10 bulan.
- Siklus estrus pada Babirusa betina selama 28-42 bulan, dengan periode kehamilan selama 150-157 hari.
- Babirusa betina memiliki 2 bari payudara untuk menyusui bayi babi yang baru lahir, waktu pemberian susu kepada bayi babi adalah selama 6-8 bulan.
- Babirusa dapat hidup hingga umur 24 tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar